Mungkinkan Bercocok Tanam Hidroponik Beratap Langit?

LEGIOMA-- Berkebun hidroponik selalu identik dengan green house, tujuannya agar tanaman terlindung dari gangguan serangga dan hama lainnya. Dengan green house lebih mudah mengelola nutrisi tanaman.

Tanpa green house berarti harus menghadapi segudang tantangan, dan inilah  yang dilakukan oleh Yudi Supriyono dengan kebun hidroponik beratap langit di kawasan Tajur Jawa Barat.

Yudi Supriyono tinggal dikawasan perumahan di daerah Tajur - Bogor - Jawa Barat, tak jauh dari tempat tinggalnya ada lahan tidur milik Perumahan Vila Tajur seluas 1000 meter persegi, lahan tak terurus itu menjadi beban masyarakat di sekitarnya karena harus membersihkan secara rutin agar tidak menjadi semak belukar. Yudi sebagai ahli bidang hidroponik memutar otak agar lahan tidur itu menjadi produtif dan berguna bagi masyarakat sekitarnya. Yudi yang pernah bekerja mengelola tanaman jarak di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) era Habibie minta izin kepada pengurus lingkugan (RT/RW) untuk menyulap lahan tersebut menjadi destinasi para pengagum sayuran khususnya hidroponik.

Awalnya Yudi yang alumni Fakultas Ekonomi Universitas Satya Wacana Salatiga itu akan membangun green house, namun tak pernah kunjung tiba investor yang akan membiayainya. Pengalamannya mengelola hidroponik tak membuat Yudi putus asa. Maka dibangunlah hidroponik beratap langit, artinya hidroponik tanpa green house, dan Yudi akan menghadapi berbagai tantangan seperti hama serangga, serta cuaca.

Untuk mengatasi hama serangga seperti ulat, belalang, dan kepik, sudah bisa teratasi karena lokasinya ada di kawasan perumahan, jauh dari lahan pertanian, sehingga kemungkinan datangnya ulat, belalang, dan kepik sangat kecil, namun demikian pengamatan langsung setiap saat wajib dilakukan.

Bagaimana jika turun hujan? Bisa jadi nutrisi yang sedang mengalir di instalasi hidroponiknya akan hanyut terbawa air hujan. Yudi yang pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Tulungagung Jawa Timur ini membuat teknik baru. Jaringan nutrisi hidroponik dibuat sedemikian rupa sehingga jika hujan akan turun, 15 menit sebelumnya saluran air nutrisi ditutup, sehingga ketika hujan turun, air hujan yang masuk ke saluran nutrisi akan langsung dibuang keluar. Begitu hujan reda air nutrisi dibuka kembali, dengan demikian nutrisi tidak ada yang hilang terbawa air hujan.

Hidroponik beratap langit buatan Yudi ini bisa mengeliminasi biaya pembuatan green house, dan dialihkan untuk membangun instalasi hidroponik, sehingga bisa menghemat sampai Rp 350 juta untuk lahan 1000 m persegi.

Hidroponik beratap langit memang bakal lebih sulit mengontrol hama dan penyakit. Karena tanaman tumbuh di ruang terbuka. Sinar matahari sulit dikontrol, karena jika berlebihan juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Slamet Riyanto

Posting Komentar

0 Komentar