Lima hal Menjadi Pemula Petani Hidroponik Sukses

Tanaman sawi umur 35 hari siap panen
LEGIOMA.COM--Bagi pemula petani hidroponik ada yang sukses namun juga tidak sedikit yang gagal. Kegagalan bisa membuat para pemula hidroponik bosan bahkan berhenti ber-hidroponik, namun tidak sedikit yang tambah semangat karena rasa penasaran dan ingin tahun penyebabnya.

Berikut tips agar para pemula pelaku hidroponik sukses menanam sampai panen dan mengenali perlakuan terhadap setiap tanaman

  1. Fokus Satu Jenis Tanaman, Siapa yang tidak suka dengan tanaman hijau subur, bersih, sehat dilahan yang bersih pula. Itulah tanaman hidroponik yang selalu menyita pandangan mata dan menarik hati. Karena saking senengnya biasanya pelaku pemula hidroponik ingin mencoba yang lain lagi bahkan semua jenis tanaman/atau sayuran.Padahal setiap tanaman memerlukan perawatan dan nutrisi yang berbeda, sehingga ketika kita menanam semua jenis tanaman dan memberikan perawatan yang sama rata, maka hasilnya juga tidak akan memuaskan. Jadi bagi pemula hidroponik, mulailah dengan fokus satu jenis tanaman dan mulai dari yang paling mudah yaitu menanam sayuran daun seperti sawi, kangkung, bayam, selada. Setelah sekses dengan menanam tanaman sayuran daun boleh dilanjutkan dengan  sayuran yang lebih sulit yaitu tanaman buah seperti tomat, cabe dan lainnya. Dengan cara ini kita akan mengerti karakter setiap tanaman, cara perawatan, dan bisa membedakan kebutuhan nustrisi masing-masing tanaman.
  2. Teliti dan Telaten Saat Penyemaian, Tigapuluh persen keberhasilan menanam sayuran terjadi pada saat fase penyemaian. Jadi ketika melakukan penyemaian harus selalu dikontrol, ketelitian dan ketelatenan menjadi kunci keberhasilan penyemaian. Kelembaban media semai harus dijaga, jangan sampai kekeringan namun juga jangan sampai terlalu basah.
  3. Menempatkan Semaian di Tempat yang Cukup Sinar Matahari, Tidak ada tanaman yang tidak memerlukan sinar matahari, salah satu kesalahan pemula hidroponik saat menyemai benih adalah menyimpan semaian di tempat tertutup bahkan di dalam rumah. Jika demikian kejaiannya maka akan terjadi gejala etiolasi, akibatnya tanaman tidak bisa dilanjutkan karena batangnya kurang kuat untuk menopang daun/buahnya.
  4. Menyemai benih Sesuai Kebutuhan, Para pemula petani hidroonik sering kali tidak menghitung antara lubang netpot yang dimiliki dan jumlah benih yang disemai. Kekurangan jarang, berlebih sering terjadi. Benih yang bagus bisa tumbuh sampai 90% ketika disemai. Untuk antisipasi benih yang tumbuh tapi tidak bisa berkembang sekitar lima persen. Dengan demikian kita bisa antisipasi jumlah benih yang ditebar dan kemungkinan benih yang bisa tumbuh dengan baik.  Jika kelebihan tanaman terlalu banyak akibatnya tidak mendapatkan tempat untuk pindah tanam, akibatnya semaian akan terbengkalai dan biasanya akan mati karena tidak terurus. 
  5. Membuat Jadwal Tanam. Jika kita bertani hidroponik usahakan jangan sampai instalasi kosong, rantai semai, tanam, dan panen harus terus jalan, maka diperlukan jadwal tanam yang teliti.Para pemula biasanya baru tersadar ketika panen, ternyata belum menyiapkan tanaman baru, akibatnya instalasi hidroponik akan kosong atau tidak ada tanaman beberapa saat. Mengenali masa tanam/panen sayuran yang kita tanam sangat penting, sehingga kita bisa membuat jadwal yang lebih akurat.  Misalnya untuk tanaman sawi, masa panennya adalah 30 – 35 hari dan masa semai benih sawi adalah 7 – 10 hari. Jadi ketika tanaman sawi memasuki umur 15 – 20 hari, Kita harus sudah menyemai lagi benih sawi yang baru. Slamet Riyanto
#hidroponik#
#hydroponic#

Posting Komentar

0 Komentar